Wednesday, June 6, 2007

OSTEOPOROSIS

OSTEOPOROSIS KENALI, LALU HINDARI

Oleh: Drg. James Johnson, MPH

Osteoporosis berasal dari kata osteo yang artinya tulang, porous berarti batang. Osteoporosis merupakan penyakit yang ditandai oleh berkurangnya massa dan mineral tulang sehingga menyebabkan kondisi tulang menjadi rapuh, keropos dan mudah patah.
Yang pertama terbesit mendengar kata osteoporosis, mungkin banyak pertanyaan yang bermunculan dipikiran kita. Apakah saya bisa terkena? Bagaimana tanda-tandanya? Siapa saja yang dapat terkena? Bagaimana mencegahnya?
Osteoporosis bukanlah hal yang baru bagi kita, namun masih banyak orang yang belum paham penyebab dan pencegahannya. Pada kenyataan yang terjadi saat ini, osteoporosis bukan lagi milik lansia tapi juga mereka yang berusia muda.
Hal tersebut dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup yang tidak sehat (pola makan yang buruk, aktifitas fisik yang rendah, konsumsi alkohol dan merokok), cukup paparan sinar matahari dan cukup masukan kalsium yang disesuaikan dengan usia masing-masing.

MENGAPA TULANG BISA MENGALAMI PENGEROPOSAN?
Akibat kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari mulai anak¬-anak sampai dewasa, serta kurangnya asupan kalsium, maka kepadatan (densitas) tulang menjadi rendah sampai terjadinya osteoporosis.
Tulang merupakan organ yang selalu berubah dan mengalami pembaruan (remodeling). Proses pembaruan dimulai dengan proses penyerapan massa tulang (resorpsi), kemudian dilanjutkan proses mengisi kembali celah yang terjadi pada tulang (formasi). Sayangnya dengan bertambahnya umur terjadi perubahan proses tersebut. Dimana proses resorpsi berjalan berlebihan tanpa diikuti proses formasi yang cukup, akibatnya tulang menjadi tipis dan rapuh.

GEJALA YANG TERKENA OSTEOPOROSIS?
Pada stadium awal osteoporosis tidak memberikan gejala yang nyata, kita dapat curiga apabila ada rasa sakit di punggung bagian bawah, ada pemendekan tinggi badan. Akibat tulang punggung lemah, maka akan mudah jatuh dan retak, yang merupakan gejala umum terjadinya osteoporosis.
Bagian tubuh yang rawan patah yaitu daerah leher, pangkal paha, tulang punggung dan sekitar pergelangan tangan.

SIAPA SAJA YANG RENTAN OSTEOPOROSIS?
• Kurang aktivitas fisik dan olahraga
• Mengalami menopause Iebih cepat (praecox)
• Kebiasaan merokok/minum alkohol
• Berat badan dibawah normal/kurang gizi
• Memiliki riwayat osteoporosis dalam keluarga
• Pernah menggunakan obat-obatan steroid dalam waktu lama, atau menggunakan obat antitiroid secara berlebihan.
• Kegemukan/obesitas

Benarkah wanita lebih rentan ?
Wanita usia 0–35 tahun, jika ia mengikuti pola hidup yang sehat, maka tubuhnya membuat simpanan massa tulang lebih banyak daripada massa tulang yang diserap tubuhnya. Tetapi mulai umur 35 tahun, pengambilan massa tulang menjadi lebih sering, sedangkan penyimpanan massa tulang tetap saja.
Saat memasuki umur 35 tahun kepadatan tulang wanita menyusut 0,5%-1% setiap tahunnya. Setelah memasuki masa menopause, dimana kadar hormon estrogen menurun secara signifikan, wanita bisa kehilangan 2%-3% massa tulang setiap tahunnya dan itu berlangsung selama 10 tahun masa awal menopause.
Diperkirakan selama hidupnya wanita akan kehilangan massa tulang 30%-50%, sedangkan pria hanya 20%-30%. Tapi tidak berarti semua wanita menopause akan mengalami osteoporosis. Kepadatan tulang, faktor nutrisi dan aktivitas fisik mempunyai pengaruh yang sangat besar.

KALSIUM DAPAT MENCEGAH OSTEOPOROSIS?
Kalsium memang erat kaitannya dengan kesehatan tulang, sebab mineral ini yang membentuk tulang. Sembilan puluh persen kalsium dalam tubuh disimpan dalam tulang dan gigi, sisanya tersebar di dalam darah dan jaringan lunak.
Kalsium rata-rata yang dianjurkan di Indonesia adalah 500–800 mg per orang perhari. Pada usia lanjut dan wanita menopause menganjurkan sampai 1000 mg/hari.
Setiap hari sebaiknya tidak pernah melewatkan minum susu, selain kandungan gizinya yang menyehatkan, kekuatan tulang akan terjamin sampai usia lanjut. Kacang kedele merupakan salah satu makanan yang baik yang dapat menghambat osteoporosis.
Kombinasikan konsumsi kalsium dengan olahraga dapat menjaga diri dari serangan osteoporosis. Penampilan tetap tegap, gesit dan lincah 20 – 30 tahun mendatang.

MANFAAT OLAHRAGA UNTUK PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS ?
Olahraga adalah salah satu 'senjata' untuk menanggulangi osteopeni (penipisan tulang) maupun osteoporosis (keropos tulang). Latihan fisik dalam pembentukan tulang yang sehat dan kuat akan bereaksi terhadap beban yang diterima. Lakukan olahraga pembebanan secara teratur seperti jalan kaki, bersepeda, jogging, dansa, tenis/badminton atau naik turun tangga. Dan sebaiknya kombinasikan juga dengan latihan kelenturan dan keseimbangan.

Aktifitas Fisik Setiap Hari
Menjalankan pola hidup sehat dapat dimulai sejak bangun pagi. Sesaat setelah bangun pagi, sempatkanlah untuk berolahraga ringan di halaman rumah sekitar 10 — 15 menit.
Jika biasanya turun dari kendaraan umum tepat di depan kantor, mulai sekarang biasakan untuk turun sekitar 200 meter sebelum kantor. Atau jika membawa kendaraan sendiri, parkirkan kendaraan di tempat yang paling jauh dari pintu masuk, lanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.

Hal—hal yang perlu diperhatikan oleh penderita osteoporosis ketika berolahraga :
1. Hindari beban di depan
Membawa beban di depan badan bisa berbahaya, karena akan membebani tulang punggung yang akan menyebabkan patah karena ada tekanan.

2. Hindari latihan-latihan otot-otot perut
Misalkan Sit – up tidak dianjurkan karena menyebabkan kompresi fraktur.

3. Hindari latihan yang melibatkan tulang punggung
Misalkan membongkok ke depan dari posisi duduk atau berdiri memudahkan terjadinya kompresi fraktur.

PAPARAN SINAR MATAHARI PENCEGAH OSTEOPOROSIS?
Cukup mendapat paparan sinar matahari pagi sebagai sumber vitamin D sekurang-kurangnya 10 menit lamanya, terutama antara pukul 06.00–09.00. Sebaiknya tubuh yang terkena sinar matahari tidak dilindungi tabir surya maupun pakaian lengan panjang, agar pembentukan vitamin D tidak terhalang.
Paparan sinar matahari bila tidak mencukupi bisa dibantu dengan minum suplemen vitamin D dengan dosis 400 – 800 IU.

No comments: