Wednesday, June 6, 2007

Suplemen Kalsium Cegah Osteoporosis

19 Oktober 2006
Osteoporosis adalah suatu penyakit dimana tulang-tulang menjadi rapuh dan mudah patah akibat hilangnya sebagian kalsium dalam tulang. Osteoporosis sering disebut silent disease, karena proses hilangnya kalsium dari tulang terjadi tanpa tanda-tanda atau gejala. Biasanya pasien baru mengetahui dirinya menderita osteoporosis jika sudah menderita patah tulang. Biasanya patah tulang pada osteoporosis terjadi di paha, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Sebetulnya bagian tulang manapun bisa terpengaruh, namun yang paling membutuhkan perhatian adalah jika kerapuhan terjadi pada tulang paha dan tulang belakang. Patah tulang paha hampir selalu membutuhkan tindakan operasi, dan dapat mengganggu kemampuan berjalan dan bahkan bisa menyebabkan cacat permanen sampai kematian. Sedangkan patah
tulang belakang juga memiliki konsekuensi serius, seperti tubuh memendek, nyeri punggung, dan perubahan bentuk punggung.


Anda Termasuk Yang Mana?

Ada beberapa faktor yang menentukan apakah seseorang beresiko menderita osteoporosis, antara lain :

Usia. Semakin tua, semakin besar resiko seseorang terkena osteoporosis, karena tulang-tulang menjadi lebih lemah dan kepadatannya berkurang sejalan dengan usia.

Jenis Kelamin. Wanita memiliki resiko empat kali lebih tinggi terkena osteoporosis dibanding pria, walau bukan berarti pria terbebas dari resiko penyakit ini. Resiko wanita lebih besar karena wanita memiliki jaringan tulang yang lebih sedikit dan lebih cepat kehilangan kalsium dalam siklus hidupnya, antara lain karena menopause.

Riwayat Keluarga dan Riwayat Diri Sendiri. Kecenderungan seseorang memiliki tulang yang rapuh bisa didapatkan secara keturunan, yang tentunya meningkatkan resiko osteoporosis. Dan seseorang dengan riwayat patah tulang saat dewasa juga meningkatkan resiko patah tulang saat tua.

Ras. Wanita ras Kaukasia dan Asia ternyata memiliki resiko besar mengalami osteoporosis. Namun wanita ras Afrika-Amerika dan Hispanik juga memiliki resiko yang signifikan.

Struktur Tulang dan Bobot Badan. Wanita dengan tulang kecil dan bertubuh kurus memiliki resiko lebih besar.

Riwayat Menopause/Menstruasi. Menopause yang normal atau lebih awal (baik secara alamiah atau karena tindakan medis) meningkatkan resiko terkena osteoporosis. Juga, wanita yang berhenti menstruasi sebelum menopause, misalnya karena kondisi-kondisi seperti anoreksia atau bulimia, atau karena olah fisik yang berlebihan, juga bisa kehilangan jaringan tulang dan beresiko menderita osteoporosis.

Gaya Hidup. Merokok, terlalu banyak minum alkohol, kurang mengkonsumsi kalsium, dan kurang berolahraga juga meningkatkan resiko terkena osteoporosis.


Obat Juga Menambah Resiko

Resiko yang paling signifikan pada penderita osteoporosis ternyata justru akibat pengobatan jangka panjang dari penyakit-penyakit kronis seperti arthritis rheumatoid, gangguan endokrin (seperti hipotiroid), gangguan seizure dan penyakit saluran pencernaan. Salah satu golongan obat yang jelas-jelas memiliki efek pada tulang adalah glukokortikoid. Obat-obatan lain yang juga bisa menyebabkan kerapuhan tulang antara lain : hormon tiroid yang berlebihan, antikonvulsan, antacid yang mengandung aluminium, hormon pelepas gonadotropin (Gonadotropin releasing hormones, GnRH) yang digunakan pada pengobatan endometriosis, methotrexate untuk pengobatan kanker, siklosporin A, heparin, dan cholestyramine, yang digunakan untuk mengatur kadar kolesterol dalam darah.

Namun untuk kebanyakan orang, obat-obatan tersebut bersifat life-saving (menyelamatkan hidup) atau life-enhancing (meningkatkan kualitas hidup) yang mungkin penggunaannya memang diwajibkan. Oleh karena itu jika Anda memiliki resiko osteoporosis dan memerlukan obat-obatan di atas, Anda harus mendiskusikannya dengan dokter dan Anda tidak boleh menghentikan pengobatan atau mengubah dosisnya tanpa sepengetahuan dokter. Biasanya dengan atau tanpa gejala osteoporosis, dokter akan menambahkan suplemen kalsium saat meresepkan obat-obatan di atas.


Yuk Cegah Sedari Dini!

Untuk pertumbuhan dan aktivitas tubuh, kita membutuhkan kalsium. Kalsium adalah mineral yang penting bagi banyak fungsi tubuh, termasuk dalam pengaturan denyut jantung, impuls syaraf, menstimulasi sekresi hormon dan pembekuan darah, juga dibutuhkan untuk membentuk dan menjaga kesehatan tulang.

Kalsium bisa ditemukan di banyak makanan, dan karena tubuh kita tidak bisa memproduksi kalsium sendiri, maka asupan kalsium dari makanan dan sumber lainnya sangat penting. Bahkan setelah pertumbuhan tulang kita terhenti, kita pun tetap butuh asupan kalsium dalam jumlah cukup karena tubuh selalu kehilangan kalsium tiap hari lewat kulit-kulit yang mati, pertumbuhan kuku, rambut yang rontok dan juga keringat. Selain itu kalsium juga terbuang lewat urin dan feses. Kalsium yang hilang tersebut harus diganti setiap hari melalui makanan. Kalau makanan kita tidak mengandung cukup kalsium, maka tubuh akan mengambilnya dari 'cadangan' kalsium, yaitu tulang dan gigi. Dan jika hal ini terjadi dalam jangka panjang, maka Anda akan mengalami kekeroposan tulang dan gigi.

The National Academy of Sciences dan National Osteoporosis Foundation di Amerika Serikat merekomendasikan baik pria maupun wanita dewasa mengkonsumsi suplemen kalsium setidaknya 1000-1200 mg/hari. Wanita hamil dan menyusui malah membutuhkan lebih banyak kalsium, yaitu setidaknya 1500 mg/hari. Sebetulnya makanan adalah sumber kalsium terbaik, misalnya susu dan produk olahannya, sayur-sayuran berwarna hijau tua (terutama brokoli), ikan sardine, ikan teri, dan kacang-kacangan, namun kebanyakan dari kita tidak menganut pola makan yang benar, sehingga kita membutuhkan tambahan asupan kalsium dari suplemen.
Di alam, kalsium berada dalam bentuk senyawa. Ada beberapa senyawa kalsium yang digunakan dalam suplemen, antara lain kalsium karbonat, kalsium fosfat dan kalsium sitrat. Senyawa-senyawa ini mengandung jumlah ion kalsium yang berbeda, yang merupakan jumlah kalsium yang sebenarnya. Oleh karena itu penting untuk membaca label dan menentukan seberapa besar ion kalsium yang ada di tiap butirnya dan berapa banyak butir yang harus diminum.

Suplemen kalsium dapat dibeli tanpa resep dokter, dan tersedia dalam berbagai bentuk sediaan dan juga tingkat kekuatan. Kadang kala hal ini bisa membingungkan konsumen. Banyak orang yang bertanya, suplemen kalsium apa yang musti dikonsumsi. Suplemen 'terbaik' adalah yang paling cocok dengan kebutuhan penggunanya, baik itu berdasarkan tingkat toleransi, kemudahan dan kenyamanan cara mengkonsumsi, harga dan juga ketersediaan di pasaran.

Kalsium tidak dapat diserap oleh tubuh tanpa bantuan vitamin D. Itulah mengapa kebanyakan suplemen kalsium dikombinasikan dengan vitamin D. Namun apabila suplemen kalsium yang Anda miliki tidak mengandung vitamin D, maka Anda membutuhkan suplemen vitamin D tambahan. Selain itu, tulang juga membutuhkan bantuan vitamin A, C, magnesium, seng serta protein dalam jumlah yang cukup sebagai perekat tulang.


Rekomendasi Asupan Kalsium

Ini adalah data asupan kalsium yang direkomendasikan oleh The National Academy of Sciences untuk segala usia :

Usia Jumlah (mg/hari)
Lahir – usia 6 bulan
210
6 bulan – 1 tahun
270
1 – 3 tahun
500
4 – 8 tahun
800
9 – 13 tahun
1300
14 – 18 tahun
1300
19 – 50 tahun
1000
51 tahun ke atas
1200

Disarikan dari : http://www.NOF.org

OSTEOPOROSIS

OSTEOPOROSIS KENALI, LALU HINDARI

Oleh: Drg. James Johnson, MPH

Osteoporosis berasal dari kata osteo yang artinya tulang, porous berarti batang. Osteoporosis merupakan penyakit yang ditandai oleh berkurangnya massa dan mineral tulang sehingga menyebabkan kondisi tulang menjadi rapuh, keropos dan mudah patah.
Yang pertama terbesit mendengar kata osteoporosis, mungkin banyak pertanyaan yang bermunculan dipikiran kita. Apakah saya bisa terkena? Bagaimana tanda-tandanya? Siapa saja yang dapat terkena? Bagaimana mencegahnya?
Osteoporosis bukanlah hal yang baru bagi kita, namun masih banyak orang yang belum paham penyebab dan pencegahannya. Pada kenyataan yang terjadi saat ini, osteoporosis bukan lagi milik lansia tapi juga mereka yang berusia muda.
Hal tersebut dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup yang tidak sehat (pola makan yang buruk, aktifitas fisik yang rendah, konsumsi alkohol dan merokok), cukup paparan sinar matahari dan cukup masukan kalsium yang disesuaikan dengan usia masing-masing.

MENGAPA TULANG BISA MENGALAMI PENGEROPOSAN?
Akibat kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari mulai anak¬-anak sampai dewasa, serta kurangnya asupan kalsium, maka kepadatan (densitas) tulang menjadi rendah sampai terjadinya osteoporosis.
Tulang merupakan organ yang selalu berubah dan mengalami pembaruan (remodeling). Proses pembaruan dimulai dengan proses penyerapan massa tulang (resorpsi), kemudian dilanjutkan proses mengisi kembali celah yang terjadi pada tulang (formasi). Sayangnya dengan bertambahnya umur terjadi perubahan proses tersebut. Dimana proses resorpsi berjalan berlebihan tanpa diikuti proses formasi yang cukup, akibatnya tulang menjadi tipis dan rapuh.

GEJALA YANG TERKENA OSTEOPOROSIS?
Pada stadium awal osteoporosis tidak memberikan gejala yang nyata, kita dapat curiga apabila ada rasa sakit di punggung bagian bawah, ada pemendekan tinggi badan. Akibat tulang punggung lemah, maka akan mudah jatuh dan retak, yang merupakan gejala umum terjadinya osteoporosis.
Bagian tubuh yang rawan patah yaitu daerah leher, pangkal paha, tulang punggung dan sekitar pergelangan tangan.

SIAPA SAJA YANG RENTAN OSTEOPOROSIS?
• Kurang aktivitas fisik dan olahraga
• Mengalami menopause Iebih cepat (praecox)
• Kebiasaan merokok/minum alkohol
• Berat badan dibawah normal/kurang gizi
• Memiliki riwayat osteoporosis dalam keluarga
• Pernah menggunakan obat-obatan steroid dalam waktu lama, atau menggunakan obat antitiroid secara berlebihan.
• Kegemukan/obesitas

Benarkah wanita lebih rentan ?
Wanita usia 0–35 tahun, jika ia mengikuti pola hidup yang sehat, maka tubuhnya membuat simpanan massa tulang lebih banyak daripada massa tulang yang diserap tubuhnya. Tetapi mulai umur 35 tahun, pengambilan massa tulang menjadi lebih sering, sedangkan penyimpanan massa tulang tetap saja.
Saat memasuki umur 35 tahun kepadatan tulang wanita menyusut 0,5%-1% setiap tahunnya. Setelah memasuki masa menopause, dimana kadar hormon estrogen menurun secara signifikan, wanita bisa kehilangan 2%-3% massa tulang setiap tahunnya dan itu berlangsung selama 10 tahun masa awal menopause.
Diperkirakan selama hidupnya wanita akan kehilangan massa tulang 30%-50%, sedangkan pria hanya 20%-30%. Tapi tidak berarti semua wanita menopause akan mengalami osteoporosis. Kepadatan tulang, faktor nutrisi dan aktivitas fisik mempunyai pengaruh yang sangat besar.

KALSIUM DAPAT MENCEGAH OSTEOPOROSIS?
Kalsium memang erat kaitannya dengan kesehatan tulang, sebab mineral ini yang membentuk tulang. Sembilan puluh persen kalsium dalam tubuh disimpan dalam tulang dan gigi, sisanya tersebar di dalam darah dan jaringan lunak.
Kalsium rata-rata yang dianjurkan di Indonesia adalah 500–800 mg per orang perhari. Pada usia lanjut dan wanita menopause menganjurkan sampai 1000 mg/hari.
Setiap hari sebaiknya tidak pernah melewatkan minum susu, selain kandungan gizinya yang menyehatkan, kekuatan tulang akan terjamin sampai usia lanjut. Kacang kedele merupakan salah satu makanan yang baik yang dapat menghambat osteoporosis.
Kombinasikan konsumsi kalsium dengan olahraga dapat menjaga diri dari serangan osteoporosis. Penampilan tetap tegap, gesit dan lincah 20 – 30 tahun mendatang.

MANFAAT OLAHRAGA UNTUK PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS ?
Olahraga adalah salah satu 'senjata' untuk menanggulangi osteopeni (penipisan tulang) maupun osteoporosis (keropos tulang). Latihan fisik dalam pembentukan tulang yang sehat dan kuat akan bereaksi terhadap beban yang diterima. Lakukan olahraga pembebanan secara teratur seperti jalan kaki, bersepeda, jogging, dansa, tenis/badminton atau naik turun tangga. Dan sebaiknya kombinasikan juga dengan latihan kelenturan dan keseimbangan.

Aktifitas Fisik Setiap Hari
Menjalankan pola hidup sehat dapat dimulai sejak bangun pagi. Sesaat setelah bangun pagi, sempatkanlah untuk berolahraga ringan di halaman rumah sekitar 10 — 15 menit.
Jika biasanya turun dari kendaraan umum tepat di depan kantor, mulai sekarang biasakan untuk turun sekitar 200 meter sebelum kantor. Atau jika membawa kendaraan sendiri, parkirkan kendaraan di tempat yang paling jauh dari pintu masuk, lanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.

Hal—hal yang perlu diperhatikan oleh penderita osteoporosis ketika berolahraga :
1. Hindari beban di depan
Membawa beban di depan badan bisa berbahaya, karena akan membebani tulang punggung yang akan menyebabkan patah karena ada tekanan.

2. Hindari latihan-latihan otot-otot perut
Misalkan Sit – up tidak dianjurkan karena menyebabkan kompresi fraktur.

3. Hindari latihan yang melibatkan tulang punggung
Misalkan membongkok ke depan dari posisi duduk atau berdiri memudahkan terjadinya kompresi fraktur.

PAPARAN SINAR MATAHARI PENCEGAH OSTEOPOROSIS?
Cukup mendapat paparan sinar matahari pagi sebagai sumber vitamin D sekurang-kurangnya 10 menit lamanya, terutama antara pukul 06.00–09.00. Sebaiknya tubuh yang terkena sinar matahari tidak dilindungi tabir surya maupun pakaian lengan panjang, agar pembentukan vitamin D tidak terhalang.
Paparan sinar matahari bila tidak mencukupi bisa dibantu dengan minum suplemen vitamin D dengan dosis 400 – 800 IU.